leaf

Kamis, 05 November 2015

makalah klanting



Makalah klanting
Prakarya dan Kewirausahaan


 







Disusun oleh  XII. IPS 4:
1. Bertha denatasya.S (06)
   2. Dian kusuma rahayu (07)
       3. Eva novita sari (08)
        4. Faishal dzaky (09)
     5. Radin alhif dirgantara (24)
         6. Salma hanifah (26)
7. Shifairoh tanti .HN (27)


SMA NEGERI 4 PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2015/2016





Latar belakang

          Di Indonesia banyak sekali terdapat berbagai jenis makanan ringan tradisional sebagai pelengkap saat seseorang makan seperti halnya peyek,krupuk,klanting,emping dan berbagai jenis makanan ringan tradisional lainnya.
            Di zaman sekarang ini banyak sekali variasi dari produk- produk makanan ringan yang dijual di berbagai tempat mulai dari kemasan berukuran kecil sampai kemasan berukuran besar. Tetapi makanan makanan ringan tersebut belum tentu makanan ringan yang baik bagi tubuh dalam artian yaitu belum terjamin kesehatannya. Di sini kelompok kami akan memperkenalkan suatu makanan ringan tradisional Banyumas yaitu klanting.
            Klanting merupakan makanan tradisional Indonesia yang bahan bakunya yaitu berupa ketela pohon atau singkong, bahan baku tersebut tergolong bahan baku yang mudah di dapat dan termasuk bahan baku yang murah. Maka dari itu klanting termasuk makanan ringan yang sehat dan merupakan makanan ringan yang tergolong cocok untuk makanan pelengkap.


TUJUAN PENULISAN

            Tujuan penulisan dari makalah prakarya ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui bagaimana proses pembuatan klanting yang benar.
2.      Mengetahui peluang usaha dari penjualan klanting di masyarakat sekitar.






Bab II
A.Proses produksi:
Bahan Resep Membuat Lanting:
a.      Singkong 3 kg
b.      Garam 6 sendok teh
c.       Gula sekucupnya
d.      Coklat bubuk sekucupnya
e.       Minyak goreng secukupnya
Cara pembuatan:
1.      Kupas kulit singkong hingga bersih dan cuci dengan air bersih.
2.      Kukus singkong yang sudah dikupas dan dibersihkan sampai teksturnya lembut dan matang.
3.      Tumbuk singkong yang baru saja dikukus hingga halus dan tidak kasar.
4.      Setelah itu masukan kedalam baskom atau sediakan tempat untuk menaruh adonannya.
5.      Masukan garam, coklat bubuk kedalam adonan dan campurkan hingga merata.
6.      Tambahkan sedikit gula apabila adonan kurang manis.
7.      Setelah adonan tercampur bentuklah adonan seperti donat tetapi berukuran kecil, usahakan saat membentuk adonan jangan terlalu tebal atau terlalu banyak.
8.      Setelah adonan dibentuk jemur adonan selama kurang lebih 1 hari atau 24 jam sampai adonan mengering.
9.      Setelah adonan sudah kering goreng adonan dengan minyak yang panas, jangan terlalu lama menggoreng adonan karena bisa gosong.
B.Pemasaran
            Dalam pemasarannya, kami awalnya membagikan beberapa sampel untuk para guru, murid , dan staf sekolah. Tujuan kami memberikan sampel tersebut agar kami mengetahui apakah klanting kami layak jual atau tidak dengan inovasi baru yang kami buat. Kemudian kami memasarkan klanting buatan kami di warung dekat rumah Dian Kusuma Rahayu.






C.Rincian Penjualan
            Modal awal
No
Bahan Baku
Satuan
Harga
1
Singkong
3 kg
Rp. 9.000
2
Gula pasir
¼ kg
Rp. 3.500
3
Garam
6 sendok teh
-
4
Coklat bubuk
1/4 kg
Rp. 4.500
5
Minyak goreng
1 liter
Rp. 12.000
Jumlah
Rp. 29.000
            Untuk 3 kg singkong menghasilkan klanting menghasilkan 40 bungkus, 4 bungkus untuk sampel dan 36 bungkus untuk dijual dengan harga Rp. 1.000. Dari penjualan klanting sejumlah Rp. 36.000 diperoleh keuntungan sebesar Rp. 7.000.

Analisis swot
            Kelebihan:
            Karena klanting termasuk dalam makanan ringan yang untuk teman makan atau sebagai camilan termasuk makanan yang bagus jadi banyak diminati oleh para konsumen, dalam hal pembuatan klanting termasuk mudah, dan karena bahan dasar klanting adalah singkong yang di pasar termasuk bahan yang mudah didapat dan tergolong bahan yang murah sehingga memudahkan para produsen untuk mendapatkannya.
            Kekurangan:
            Karena banyaknya bahan dasar klanting yaitu singkong di pasar dan termasuk murah sehingga memicu para pesaing yang mungkin akan merugikan, dan dalam proses pembuatannya tergolong sedikit lama.
           






Peluang.
            Dengan menjual produk klanting sama saja dengan melestarkan makanan khas daerah dan masih cukup banyak yang berminat dengan klanting karena renyah dan rasanya gurih. Tetapi diluar sana juga banyak yang sudah beralih ke makanan yang lebih modern. Sehingga sebagai penjual kita harus memiliki inovasi agar klanting tetap diminati oleh masyrakat.
            Ancaman:
            Apabila cuaca yang tidak mendukung pembuatan klanting bisa memakan waktu sampai 2 hari karena proses penjemuran bergantung kepada sinar matahari, apabila cuaca berawan prosesnya akan lama tetapi apabila cuacanya terik maka 1 hari klanting siap untuk digoreng dan dipasarkan.

















BAB III
Kesimpulan     :
            Dari semua observasi sampai pembuatan makalah ini, sekarang kami mengerti bahwa dalam proses pembuatan klanting banyak sekali masalah dalam pembuatannya sehingga kami bisa menganalisis apakah dalam penjualannya klanting akan menguntungkan bagi para produsen yang membuatnya ataukah merugikan para produsen.
Saran               :
            Sebagai masyarakat daerah Banyumas, kita harus melestarikan makanan khas daerah. Dengan inovasi-inovasi yang dikembangkan maka klanting akan lebih diminati oleh masyarakat karena memiliki sesuatu yang berbeda pada rasa, bentuk, warna dan kemasan.

           

                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar